Kamis, 24 Mei 2012

SAAT MENANTI


Dag-dig-dug hati tak menentu
hanya doa dan doa yang terucap
menanti saat kau hadir disini
di rumah kecil antara umi dan abi

Resah gelisah menyelimuti
bahagia juga tak terperi
seakan tak sabar menanti
saatnya kau hadir sang buah hati
pengobat lelah gundah umi-abi
kebanggaan dan pengharapan
aga kelak kau jadi orang bijak berbudi
sebagi embun di pagi hari
yang kan selalu menemani

Dag-dig-dug tiada terduga
hati harap cemas bahagia
betapa umi ingin segera berjumpa
kan kupeluk cium kapan saja

wahai sang pengobat luka
harapan umi abi tercinta
jadilah orang cerdas, bijak mulia
di puja karena akhlak yang mulia
di puji karena cerdas berbudi

Saat kumenanti sang buah hati
berilah kemudahan segalanya ya Illahi
Amin.....

                                Doa untuk anakku tercinta (masih dalam kandungan)
                                seletah lama menunngu akhirnya dia datang juga (buah hatiku)
                                Banda Aceh, Jum'at 25 Mei 2012

HUJAN

Hujan di pagi hari...
menyiram rumput dan daun-daun
dalam deras hujan yang jatuh
tersibak asa menyentuh
tentang sebuah mimpi dan pengharapan


Hujan di pagi hari
Disini kuterdiam
dalam ketidak-adilan yang mencekam
bukan tak mau membela diri
bukan pula menutup diri
karena setiap pengorbanan yang telah diberi
bagi mereka seakan tak punya arti


Biarlah.....
Toh Tuhan tak pernah tertidur atau tuli
pastinya Dia telah merenda kebahagian sejati
buat jiwa yang tersakiti
oleh sekelompok pemuja duniawi


Seperti hujan yang jatuh membasahi bumi
adalah Rahmat Illahi tak terperi
demikian juga ku yakin suatu hari
Tuhan akan lebih memberi
dan yang hilang kini akan terganti


Hujan di pagi hari
menyiram rumput dan daun-daun
hujan di pagi hari
begitu kelak semuanya akan terganti
lebih indah lebih berati


Hujan di pagi hari
membasahi bumi, menyejukan hati




                             Banda Aceh, Jum'at 25 Mei 2012







Rabu, 23 Mei 2012


Puisi Tanpa Judul

Ini hanya sebaris kata
yang di rangkai dengan irama
di tulis oleh imajinasi jiwa
dalam baris dan bait penuh warna


Memang  tak pernah terduga
ada syair terangakai begitu saja
tanpa rencana dan tanpa sengaja
akibat jemari yang menari
diantara huruf tersaji
suatu karya yang tanpa nama
namun tetap bermakna buat mereka yang punya jiwa


Tak jarang  aku terpesona 
membaca, melihat karya mereka
sang pemilik jiwa kelana
pengembara antara baris dan kata berirama
tak takut cerca apa lagi penjara
baginya seni adalah jiwa
pengungkap delema yang menggelora 
meski kadang sering tak di hirau target utama
tapi karya tetaplah karya


sang imajinasi tak pernah minta
sebuah piala atau tanda
bahwa mereka punya nama
karena pada kenyataannya
jerit jiwa mereka akan tetap ada
saat kiprahnya kalah usia
hingga saat mereka terkikis waktu
dan harus berakhir dengan indahnya


Puisiku bukan puisi biasa
penyambung suara jiwa
dalam rangkaian kata indah
antara baris dan bait yang di gubah
meski tak ada yang melirik
apa lagi tertarik
takkan membuat aku berhentik mengetik
setiap kata yang mampu mewakili getaran kalbu
diantara senandung rindu dan lagu


Puisiku ini akan tetap muncul
dan tak akan berubah jadul
karena puisiku akan tetap unggul
sebab puisiku tanpa judul




                                   Banda Aceh, 24 Mei 2012







Puisi Tanpa Judul

Ini hanya sebaris kata
yang disajikan dengan irama

yaya


yaya

ini yaya kecil yang lagi lucu-lucunya, ngomongnya masih satu-satu, aq gemes banget sama dia , sering kusempatkan  untuk bawa dia jalan-jalan, atau bawa dia tiap kali aq ada acara di luar rumah asal tidak mengganggu kegiatanku saja, ya tentu saja ke acara yang santai, semisal kepesta, aq gak malu tuch kalau jumpa sama kawan lama di bilang anak, yaiya aq bialang saja yaya anaku kan sama saja namanya juga keponakan, yaya oh yaya...lucumu buat tertawa meluapakan sejenak problema.





















Selasa, 15 Mei 2012

PESTA DAGING

Maulid....
Daging kambing lagi...
Daging sapi lagi......
Inilah tradisi yang takkan terhenti.....
di ujung pulau sumatra
setiap bulan maulid tiba...
pesta daging dimana-mana

Terkadang aku heran....
mengapa nyantuni anak yatim tergantung bulan
tak teringatkah hari lainya...
apa yang mereka makan..
atau adakah para yatim itu makan
atau justru bersusah mohon belas kasihan

ironis memang..
tapi inilah jiwa kita
yang belum sadar sepenuhnya
sapa yang sesungguhnya harus diperhatikan
bukan sekedar karena ada yang di harapkan
atau timbal balik yang lebih besar

Maulid...
identik dengan makan-makan
yang terkadang banyak mubazir
Maulid....
memang tak salah bila bersedekah
tapi lebih baik bila hari lain juga tak terlupakan
Maulid...
akan lebih berkah.......
penyempurna.hari-hari lainya